Asep Lukman Pakar Konsultan dan Pembicara Digital Marketing

2 Cara Mendapatkan Karyawan Yang Profesional

Tips Ampuh 2 Cara Mendapatkan Karyawan Yang Profesional

0

2 Cara Bagaimana Mendapatkan Karyawan Yang Profesional

Ada sebuah dilema yang di alami oleh pengusaha yang mencari karyawan dan juga karyawan yang mencari pekerjaan, dimana perusahan menginginkan mendapatkan karyawan yang profesional dengan kriteria tertentu, sehingga dengan adanya karyawan baru ini diharapkan akan menjadikan perusahannya meningkat secara pendapatan dan juga bisa terselesaikannya setiap permasalahan yang ada.

Namun disatu sisi ternyata tidaklah mudah mendapatkan seorang professional yang bisa bergabung dengan perusahaan kita, meskipun kita sudah membuat lowongan kerja di website kita sendiri, di channel sosial media kita sendiri, namun hasilnya adalah tidak sesuai dengan harapan. Malah kalau perlu sampai harus mengambil suatu agensi untuk menyelesaikan permasalahan dalam mencari calon kandidat karyawan yang profesional.

Karena secara teorinya kalau kita bisa mengundang 100 orang calon karyawan untuk melaksakan interview maka, maka kita akan mendapatkan 1 – 5 % kualitas calon karyawan yang terbaik, hal ini memang pernah saya rasakan di perusahaan yang sekarang, namun hal ini juga akan terjadi negoisasi antara keduanya, misalkan calon karyawan tersebut akan nego masalah gaji dan juga masalah fasilias lainya, wajar sih dan memang seharusnya seperti itu sebagai seorang profesional.

Namun bagi perusahaan tentunya akan melihat dari track record atau portopolio dari calon karyawan tersebut, dan tentunya yang kita inginkan adalah calon karyawan tersebut sudah pernah berpengalaman di pekerjaan yang saat ini sedang kosong dan dibutuhkan.

Misalnya saat ini kita sedang mencari seorang calon supervisor atau seorang manager untuk kita tempatkan di beberapa cabang usaha yang kita punya,  tentunya tanggung jawab seorang supervisor atau seorang manager akan lebih besar dalam menentukan maju atau tidaknya cabang perusahan kita.

 

2 Cara Mendapatkan Karyawan Yang Profesional
Sumber : Tima miroshniche

Tentu kita tidak ingin memberikan kesempatan kepada calon karyawan yang masih baru lulus dan belum berpengalaman sama sekali, meskipun dalam IPK nya mencapai nilai terbaik, namun kita sudah sama-sama tahu, bahwa teori dan yang terjadi dilapangan tidak akan sama persis. Maka solusinya adalah berikan kesempatan kepada orang yang memang pernah berpengalaman dalam menjalankannya, syukur-syukur menemukan orang yang pas dengan yang kita cari.

Yang dimaksud dengan orang yang pas itu adalah, orang dengan pengalaman yang sesuai dengan kita butuhkan, dan dalam bidang bisnis yang sama dengan bisnis kita, tentunya juga calon karyawan tersebut adalah orang yang berprestasi dibidang bisnis yang sama dengan kita.

Apakah hal tersebut susah ? tentu saja tidak, karena semakin besar tantangan semakin kreatiflah diri kita untuk menyelesaikan tantangan tersebut, berikut ini adalah beberapa cara yang biasa di lakukan oleh agensi atau para pencari karyawan baru yang professional.

Hijack Karyawan orang lain.

Ada salah satu cara yang biasa di gunakan oleh para pengusaha yang ingin mendapatkan karyawan yang berkualitas terbaik yaitu dengan cara menghijeck karyawan perusahan orang lain yang sejenis dengan kita, caranya adalah dengan menawarkan gaji dan fasilitas yang lebih tinggi daripada yang didapatkan di tempat kerjanya yang sekarang.

Namun hal tersebut tidaklah beretika karena kita hanya akan mendapatkan karyawan-karyawan yang professional namun hanya berorientasi kepada uang atau materi, namun tentunya setiap perusahaan memiliki permasalahan dan budayanya sendiri. Dikhawatirkan suatu saat nanti karyawan baru yang hasil hijack dari perusahaan lain ini, akan membawa kebiasaan buruknya juga di tempat kita bekerja.

Upgrade karyawan sendiri

Maka yang paling penting adalah, kita bisa mengangkat karyawan-karyawan kita sendiri yang telah teruji dalam hal kredibilitas dan loyalitasnya, juga sudah faham benar dengan budaya kerja dan budaya perusahaan kita sendiri, jadi sangat penting bagi kita untuk mempersiapkan karir bagi karyawan-karyawan kita sendiri untuk menduduki posisi-posisi penting diperusahaan.

Maka daripada itu sangat penting memberikan pelatihan, training, ataupun workshop kepada para karyawan kita, agar perusahan bisa terus bertumbuh dalam hal omset atau pendapatan, ataupun semakin bertumbuhnya orang-orang didalamnya. Karena dengan hal tersebut kita bisa membuat kegembiraan bagi karyawan kita karena mereka bisa meniti karir di perusahannya tersebut tanpa harus kehilangan pertemenan dan kenyamanan dalam bekerja.

Pada saat ini karyawan bukan lagi sebagai sebuah liability yang menjadi pengeluaran setiap bulannya, beserta pembayaran asuransi BPJS dan berbagai permasalahannya, namun harus kita sadari bahwa karyawan itu adalah asset perusahaan yang utama, baru system dan juga alat-alat, karena banyak juga perusahaan yang memiliki team yang solid namun mereka tidak punya alat kerja yang mahal.

Ketika kita berpikir bahwa karyawan adalah asset, maka kita akan selalu menjaga agar asset tersebut selalu menjadi milik kita dan loyal kepada perusahaan, cara menjadikan karyawan loyal adalah dengan memberikan berbagai bonus pencapaian dan juga bonus-bonus prestasi lainnya, bukan berarti kita memanjakan karyawan dengan bonus namun juga harus kita seimbangkan antara reward and punnismentnya, hanya karyawan yang berprestasilah yang akan mendapakan bonus dan hadiah.

Sedangkan karyawan yang tidak berprestasi, apabila mereka memiliki semangat yang tinggi dan cinta terhadap pekerjaannya, maka secara otomatis mereka akan berusaha untuk mengejar ketertinggalan dalam meraih penghargaan-perhargaan dalam pekerjaannya, dan apabila ada perusahan yang tidak pernah mencapai prestasi dan meraih bonus apapun maka akan dengan sendirinya mereka resign keluar dari perusahaan.

Karyawan yang resign tersebut biasanya adalah karyawan yang hanya merasa nyaman dengan pendapatan yang ada saat ini, dan tidak mau bersusah payah untuk terus maju meraih prestasi-prestasi kinerja kita. Justru dengan seperti ini, kita akan dapat memilah dan memilih mana karyawan yang perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan skill dirinya dan mana karyawan yang perlu kita istirahatkan dan kita ganti, karena hanya akan menjadi beban bagi perusahaan di masa depan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.