Asep Lukman Pakar Konsultan dan Pembicara Digital Marketing

Bagaimana Mitigasi Bisa Membantu Pencegahan Kerugian Akibat Bencana ?

0

Apa itu Gempa Bumi?

Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di dalam tanah, yang mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk atau posisi batuan di dalamnya. Gempa bumi juga disebut sebagai gempa alamiah karena ia merupakan hasil kejadian alami dan tidak dipengaruhi oleh manusia.

Tiga golongan utama gempa bumi adalah gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa non-tektonik.

  1. Gempa Tektonik

Gempa tektonik terjadi akibat adanya pergerakan lempeng tektonik yang ada di bawah permukaan bumi. Lempeng tektonik tersebut bergerak akibat adanya gaya dorong yang terjadi pada batuan di bawahnya. Gempa tektonik merupakan jenis gempa bumi yang paling sering terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. gejala getaran yang terjadi pada permukaan bumi akibat pergerakan tektoniknya. Pergerakan ini berlangsung secara berulang atau cenderung berlangsung secara periodik dan mempunyai amplitudo yang besar hingga lebih kurang 100 km (seperti gempa Sumatra).

  1. Gempa Vulkanik

Gempa vulkanik terjadi akibat aktivitas gunung berapi, seperti erupsi, yang menyebabkan pergerakan magma di bawah permukaan bumi. Gempa vulkanik ini bisa menjadi tanda awal bahwa terjadi erupsi gunung berapi.

  1. Gempa Non-Tektonik

Gempa non-tektonik terjadi akibat faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan pergerakan lempeng tektonik atau aktivitas gunung berapi. Gempa non-tektonik ini bisa terjadi akibat adanya aktivitas manusia, seperti pengeboran minyak atau pembangunan gedung-gedung tinggi yang besar.

Dalam menghadapi berbagai jenis gempa bumi, pemerintah dan masyarakat harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mitigasi bencana, sehingga dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi.

Bagaimana Mitigasi Bisa Membantu Pencegahan Kerugian Akibat Bencana ?

Selain pemantauan gempa bumi, berikut adalah beberapa langkah-langkah mitigasi gempa bumi yang dapat dilakukan oleh masyarakat:

  1. Pembangunan Bangunan yang Aman

Bangunan yang kuat dan aman dari gempa bumi dapat dilakukan dengan membangun bangunan yang sesuai dengan standar dan peraturan yang telah ditetapkan. Bangunan harus dibangun dengan menggunakan bahan yang tahan gempa bumi seperti beton bertulang dan baja. Selain itu, bangunan juga harus memiliki struktur yang kokoh dan stabil.

  1. Penyediaan Tempat Evakuasi

Masyarakat harus mengetahui lokasi tempat evakuasi yang aman ketika terjadi gempa bumi. Tempat evakuasi yang aman adalah tempat yang terletak di area yang lebih tinggi dari permukaan air dan jauh dari bangunan yang mudah roboh.

  1. Pelatihan Penanggulangan Gempa Bumi

Masyarakat harus dilatih tentang penanggulangan gempa bumi, termasuk cara menghindari bahaya saat terjadi gempa bumi dan cara memberikan pertolongan pertama pada korban gempa bumi.

  1. Mengurangi Kerusakan pada Bangunan dan Lingkungan

Masyarakat harus melakukan upaya untuk mengurangi kerusakan pada bangunan dan lingkungan saat terjadi gempa bumi. Upaya ini dapat dilakukan dengan menempatkan barang-barang berat di lantai bawah dan meletakkan barang-barang penting di tempat yang mudah dijangkau.

  1. Menghindari Bangunan yang Rentan

Masyarakat harus menghindari bangunan yang rentan terhadap gempa bumi, seperti bangunan yang terletak di daerah rawan longsor atau bangunan yang tidak memenuhi standar keamanan gempa bumi.

Dalam menghadapi bencana gempa bumi, mitigasi adalah upaya yang sangat penting untuk meminimalkan kerugian dan korban jiwa. Oleh karena itu, seluruh masyarakat harus berperan aktif dalam melakukan mitigasi gempa bumi dengan menjaga keamanan bangunan dan lingkungan sekitar, serta terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan gempa bumi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.