Asep Lukman Pakar Konsultan dan Pembicara Digital Marketing

Lucio Tan Orang Kaya ke 2 di Filipina

Lucio Tan Orang Kaya ke 2 di Filipina Yang Tidak Selesai Kuliah

0

“Lucio Tan Orang Terkaya Nomor 2 Di Filipina Yang Tidak Selesai Kuliah”

Lucio Tan adalah pengusaha Filipina keturunan pengusaha yang terkenal dan orang terkaya kedua di Filipina setelah Henry Sy. Dia memiliki Tanduay Holdings yang merupakan salah satu produsen rum terbesar di dunia. Dia juga memiliki Asia Brewery, tempat pembuatan bir terbesar kedua di Negara Filipina dan Fortune Tembakau, perusahaan rokok terbesar di Filipina.

Ia juga memiliki Filipina Airlanes, perusahaan penerbangan di Filipina. Perusahaan-perusahaan tersebut hanya beberapa contooh dari 300 perusahaan yang dikelola oleh Tan. Total nila bisnisnya diperkirakan tidak kurang datu US$20 miliar dan mengendalikan 60% pangsa pasar di negaranya.

Lucio Tan lahir di Amoy, Fujian, Republik Cina pada tanggal 17 Juli 1934. Ia masih seorang anak kecil ketika orang tuanya memutuskan untuk pindah ke Filipina.

Ia belajar di Universitas Santo Tomas mengambil Bachelor of Science di bidang Tehnik Kimia. Namun, ia tidak menyelesaikan kuliahnya, ia lebih memilih bekerja di pabrik tembakau.

Tan memulai usaha rokoknya di sebuah gubuk kecil di Marikina. Perusahaan ini lalu dikenal sebagai Fortune Tembakau pada tahun 1966.

Usaha inilah yang kelak menghantarkan Tan meraih sukses di berbagai bidang usaha, baik di bidang penerbangan dan layanan terkait; perbankan, keuangan dan surat berharga; tempat pembuatan bir; bahan kimia; penyulingan dan alcohol; pendidikan; makanan; hotel; manufaktur, pengembangan property; fabrikasi baja dan konstruksi; serta pariwisata dan perjalanan.

Lucio Tan menerima beberapa pengakuan dan penghargaan atas prestasi dan kepemimpinannya, baik di Filipina dan di luar negeri. Lucio Tan meraih gelar doctor kehormatan dalam bidang perdagangan dari University of Santo Tomas.

Lucio Tan Orang Terkaya di Filipina Asep Lukman

 

Pada tahun 1982, setelah President Ferdinand Marcos mencabut larangan pembentukan perusahaan bir baru, Tan mendirikan Asia Brewery, tempat pembuatan bir terbesar kedua di Filipina. Pangsa pasarnya sekitar 10% dari total pasar di Filipina.

Setelah ayahnya meninggal, Lucio Tan mendirikan Tan Yan Kee Foundation, inc pada tahun 1986 untuk menghormati ayahnya. Yayasan ini bertujuan untuk mendukung pendidikan, budaya dan olahraga, kesehatan dan kesejahteraan social, penelitian, dan pengembangan tenaga kerja.

Yayasan telah menyumbangkan ratusan juta peso untuk beasiswa, pelatihan guru dan doctor, serta kontruksi bangunan sekolah, rumah sakit dan rumah untuk para tunawisma.

Menyadari bahwa pendidikan adalah satu-satunya cara untuk keluar dari kemiskinan. Tan juga berinvestasi pada pendidikan. Dia membeli Universitas Timur pada tahun 1999. Tan berharap dengan langkah ini, ia dapat ikut memajukan pendidikan di negaranya.

Yayasan Peningkatan Standar Pendidikan juga didirikan. Tan pada tanggal 1 Desember 1994. Tujuan yayasan adalah berusaha untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris, ilmu pengetahuan, dan matematika bagi guru. Program tersebut termasuk lokakarya pelatihan guru regular, beasiswa program pascasarjana.

Pada tahun 1993, Philippine Airlines bergabung dalam daftar perusahaan milik Lucio Tan. Pada tahun 1995, ia mendirikan lagi perusahaan lain dalam industri penerbangan, yaitu Marco Asia Corporation. Pada saat pendirian, perusahaan ini diharapkan sebagai penyedia jasa penerbangan dan logistic.

Visi ini pun telah menjadi kenyataan. Sekarang, Marco Asia Corporation menjadi penyedia Ground handling rakayasa teknis, layanan pemeliharaan dan jasa katering untuk sebagian besar perusahaan penerbangan internasional.

Usaha Tan terus berkembang, baik dalam skala usaha maupun jenis usahanya. Pada tahun 2000, Tan menjadi pemegang saham mayoritas Bank Nasional Filipina, bank terbesar kelima di Filipina.

Selain itu, Lucio Tan Group memiliki usaha property yaitu Eton Properties, Filipina juga menjadi distributor jip terbesar di dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.