Banyak pekerjaan yang akan berubah saat pandemi dan setelah selesai pandemi saat ini, dan ini menimbulkan kekhawatiran di dunia kerja, dengan adanya sistem kerja dari rumah, atau di indonesia disebut dengan WFH ( Work From Home ), hal ini membuka cakrawala berpikir bagi manager tingkat atas atau owner bahwa para staff mampu bekerja tanpa perlu diawasi.
Ada beberapa pekerjaan yang diprediksi kedepannya akan hilang dari dunia kerja, hal ini menjadi kecemasan bagi beberapa orang di sektor jasa keuangan, konsultan, administratif di swasta, dan yang paling merasa terancam pada saat ini adalah manager para level menengah.
Karena banyak perusahaan saat ini yang sedang turun pendapatannya, memangkas beberapa manager level menengah ini, karena ternyata hal ini bisa membuat produksi yang meningkat meskipun tanpa adanya mereka, karena para staff diberikan kewenangan penuh untuk dapat bekerja dari rumah.
Untuk sektor jasa keuangan kekhawatiran ini sudah ada sejak sebelum masuk masa pendemi, yaitu pada saat di dengang dengungkannya fintech atau biasa disebut sebagai financial technologi, dimana beberapa jenis pekerjaan yang biasa ada di sebuah perbankan menjadi dihilangkan dan digantikan dengan teknologi yang lebih murah dan lebih akurat serta terukur kinerjanya.
Apa itu Manajer Tingkat Menengah.
Manager Level menengah adalah orang-orang yang bekerja secara teknis dan tidak memiliki konseptual dalam bisnis, yaitu manajer produksi, manager pemasaran, manager pembelian, manager keuangan, kepala cabang unit, asisten manajer pembelian, asisten manajer keuangan, asisten manajer produksi.
Hal ini akan diperparah apabila para manajer level menengah ini tidak memiliki keahlian khusus yang dapat diandalkan dalam perusahaan, karena para manager level menengah ini bekerja sesuai dengan prinsip managerial yaitu, merencanakan, mengorganisir, melaksanakan dan mengontrol jalannya manajer dibawahnya.
Berikut ini adalah beberapa jenis pekerjaan bagi manajer tingkat menengah :
1. Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak
2. Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak
3. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan semua departemen yang ada
4. Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah posisinya
5. Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5 tahun
6. Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih rendah.
7. Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan direksi dan CEO perusahaan
Sebuah perusahaan konsultan bisnis yang bernama Martin North melakukan survei kepada 1000 orang, dengan bertanya apa saja kekhawatiran yang merasa rasakan saat terjadi pandemi sekarang ini.
Dengan cara seperti ini Martin North mampu melacak jenis industri apa saja yang paling rentan terkena serangan pemutusan hubungan kerja, kalaupun masih di pekerjaan mereka akan diberikan sistem kontrak dan tidak menjadi sebagai karyawan tetap. Dan yang lebih mereka takutkan adalah mereka digaji lebih rendah dibandingkan mereka menjadi karyawan tetap dengan jenis pekerjaan yang sama.
Akhirnya mereka mau tidak mau harus mau menerima jenis penawaran kerja tersebut, karena iklim industri saat pandemi ini tidak berjalan dengan semestinya. Salah satu pilihan yang palih bijak bagi mereka adalah menerima penawaran dari perusahaan dimana tempat mereka bekerja dulu.
Saat ini banyak perusahaan yang menjadi pekerja-pekerja yang memiliki etos kerja yang tinggi, lebih mengutamakan hasil dan juga memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh semua orang, dan mungkin keahlian ini yang dahulunya dianggap sebelah mata, sekarang ini banyak yang mencarinya.
Pada saat ini pemerintah tidak mampu memprediksi kapan bencana pandemi ini akan berakhir, karena sampai saat ini tidak diketahui apa serum terbaik untuk mengalahkan covid 19. Dan ketika banyak orang yang sembuh pun tidak banyak yang bisa disimpulkan, bahwa pasien ini bisa sembuh karena apa, dan kenapa bisa sembuh. Sebab data ini tidak dishare kepada masyarakat dunia oleh WHO.
WHO sendiri saat ini lebih kepada memberikan penyuluhan, mengedukasi masyarakat untuk dapat menjaga kesehatan, menjaga kondisi tubuh agar lebih prima, serta melakukan langkah-langkah preventif lainnya seperti, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak aman, menggunakan masker, dan mengkonsumi vitamin agar kondisi tetap prima.
Langkah yang harus di lakukan bagi generasi muda.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh para angkatan kerja saat ini adalah :
- Mampu mandiri dengan berusaha sendiri menjadi pebisnis meskipun dengan skala kecil, ataupun untuk mengumpulkan modal dan sebagai pengalaman untuk menjadi pengusaha yang sukses di kemudian hari
- Mempelajari keahlian khusus didunia kerja yang belum tentu bisa dikuasai oleh semua orang, karena hal tersebut berhubungan dengan passion seseorang, salah satu contohnya adalah menguasai bidang digital marketing atau marketing online.
- Sudah saatnya berpikir visioner yaitu berpikir jauh kedepan dan siap untuk menghadapi masa depan tersebut dengan mempersiapkan diri sejak mulai saat ini.
- Cari peluang-peluang lain yang bisa mendatangkan uang dari hobi, kesukaan, keuntungan lingkungan atau karakter diri. Karena keahlian tersebut akan banyak dicari.
- Mulai memetakan diri dan menggali potensi diri yang paling dalam dan mengasah potensi tersebut serta membranding diri bahwa kita ahli dan jago dalam bidang tersebut, sehingga banyak perusahaan yang akan datang kepada kita, dibandingkan dengan kita memberikan lamaran kerja kepada banyak perusahaan.