Asep Lukman Pakar Konsultan dan Pembicara Digital Marketing

Menulis Blog Yang Bisa Membebaskan Perasaan

1

Benarkah dengan menulis blog kita bisa melepaskan beban yang menghimpit diri ?

Terkadang kita ada masa-masanya perlu menyampaikan apa yang selama ini kita tutupi dari pandangan orang luar tentang diri kita, kita perlu temen curhat untuk bercerita dan berkeluh kesah dalam hidup ini.

Namun berapa banyak orang yang akan mendengarkan kita dan mendorong kita untuk tetap tenang, bangkit, dan terus maju, meskipun penghalang dalam hidup akan selamanya ada.

Berapa banyak orang yang akan dengan setiap mendengarkan kata demi kata yang ingin kita curahkan dan keluarkan dari benak hati dan pikiran kita sampai selesai.

Atau jangan-jangan ketika kita curhat dan butuh temen untuk mendengarkan diri kita bercerita, malah temen kita bercerita lebih banyak dibanding kita, dan akhirnya kita yang harus mendengarkan keluhannya mereka.

Kita sadar dengan kita berkeluh kesah, sebenarnya kita sedang membuang sampah, membuang hal-hal negatif yang ada didiri kita yang ingin kita buang dan hilangkan karena hal itu menjadi beban di pikiran.

Kita butuh tong sampah, kita butuh pelampiasan, kita butuh didengarkan, kita butuh pelukan, dan kita butuh tepukan di pundak kita, dan ada yang berbisik ditelinga kita, “aku yakin kamu kuat, dan kamu bisa melalui semua ini” kita butuh itu.

Tapi siapa orangnya yang mau mendengarkan kita secara ikhlas dan tulus dimasa sekarang, semua mereka punya kepentingan, termasuk diri kita, kita butuh temen berbicara.

Sangat beruntung bagi orang yang sudah punya pasangan, dan pasangan kita tulus ikhlas mencintai kita dengan segala kelebihan dan kekurangan diri kita, dan akan lebih bagus lagi, kekurangan kita di tutupi oleh pasangan kita dengan kelebihannya.

 

Menulis Blog Yang Bisa Membebaskan Perasaan

Ketika kita marah, kesal, jengkel, kecewa terhadap sesuatu, terhadap ucapan seseorang, sikap seseorang, atau peristiwa yang kita alami dan kita hadapi baik di pekerjaan ataupun di lingkungan sosial, sehingga kita berpikir andaikan doraemon itu ada, ingin rasanya meminjam mesin waktu untuk kembali ke masa lalu dan mencancel semuanya agar hal itu tidak terjadi.

Hal yang membuat kita malu, perbuatan yang kadung kita lakukan, ucapan yang terlanjur kita bicarakan, ataupun sikap yang terlanjur kita perbuat, andaikan, andaikan dan andaikan kita berharap semuanya adalah mimpi.

Ya semuanya pasti pernah mengalaminya, semua pasti pernah merasakannya, dan kita butuh orang untuk di ajak berbicara dan yakin orang tersebut tidak akan membicarakan aib kita kepada orang lain. kita butuh itu.

Solusinya adalah menulis, baik menulis dibuku harian khusus yang memiliki kunci, dan kuncinya hanya kita yang pegang dan kita tahu, ataupun menulis blog untuk website atau di media sosial dengan akun anomin dan kita bebas mengekpresikannya disana.

Ada juga orang yang cerdas yang menjadikan keluh kesahnya menjadi pundi-pundi rupiah, karena setiap yang ada dalam hati dan pikirannya dia tuangkan dalam sebuah tulisan artikel di web atau blog yang dia miliki.

Dia sendiri disana bukan hanya menjadi objek yang mengalami persitiwa tersebut, namun juga sanggup keluar dari dirinya dan menjadi orang lain yang professional memberikan pengarahan, nasihat, petuah, motivasi dan inspirasi, apabila ada orang lain yang mengalami seperti apa yang dia alami, maka akan memiliki solusi untuk keluar dari masalahnya.

Ini adalah tindakan yang bijaksana dan tentunya bukan bercerita karena berdasarkan asumsi dan khayali, tapi tentunya berdasarkan kisah hidupnya yang menjadi orang pertama yang merasakan apa yang dia ceritakan dalam websitenya tersebut.

Karena diluaran sana akan banyak juga orang-orang yang mengalami apa yang pernah kita alami, dan membutuhkan solusi bagaimana cara keluar dari masalah dirinya, karena terkadang ketika kita mendapatkan masalah, kita merasakan dunia tidak adil dan seolah-olah dari 6 milyar manusia yang hidup di bumi ini, hanya kita yang sedang mengalami masalah paling  berat dan masalah ini akan membawa kiamat kedalam kehidupan kita.

Namun ketika kita menyadari bahwa masalah tersebut harus di selesaikan bukan di hindari atau di tutup-tutupi maka menuliskannya dalam sebuah tulisan yang panjang adalah menjadi solusi utama, kita curhat kepada sebanyak mungkin orang yang membaca blog kita.

Lalu setelah itu kita keluar dari masalah kita, sebagiamana kita keluar dari mobil atau kendaraan yang kita tumpangi seutuhnya, lalu melihat kendaran itu secara jujur dan sebenar-benarnya, lalu membayangkan ada orang disana yang adalah diri kita yang perlu solusi dari masalahnya yang sekarang dihadapi.

Setelah kita sanggup keluar dari masalah tersebut, lalu kita memberikan nasihat kepada orang yang ada di dalam masalah tersebut atau orang yang sedang mengalami masalah tersebut dan berikan solusi terbaik yang sesuai dengan karakter kita, agar kita nyaman ketika akan melaksanakan nasihat tersebut

Ya kita keluar menjadi orang lain yang lebih bijaksana, lebih pintar, lebih adil dalam melihat masalah, lebih jujur dalam membaca situasi dan dengan seperti itu kita akan dapat memberikan solusi yang tepat yang nantinya solusi itu bisa kita laksanakan.

Ingat semuanya itu harus di tulisakan, harus di buat jejak digitalnya dengan cara diposting atau dipublikasi di website atau menulis blog kita sendiri, agar kita bisa memberikan kebaikan dengan masalah kita, yaitu memberikan solusi bagaimana keluar dari masalah tersebut.

 

1 Comment
  1. Reyne Raea says

    Setuju banget sih, saya ngeblog itu awal-awalnya juga buat curhat, biar perasaan plong, cuman ya karena takut menyinggung orang, jadinya saya cari cara nulis sebaik mungkin, biar ga kena UU ITE hahaha.

    Lama-lama jadi terbiasa menulis sesuatu yang terlihat berfaedah, padahal itu curcol terselubung hahahaha

Leave A Reply

Your email address will not be published.