Penipuan Lewat Telegram Berhati-hatilah
Bagaimana cara menghindari penipuan lewat telegram yang lagi marak saat ini
Kisah saya Hampir Kena Penipuan Lewat Telegram
Begini ceritanya bagaimana saya hampir kena penipuan lewat telegram. Sore itu menjelang mau istirahat sholat ashar, tiba-tiba saya mendapatkan telpon dari nomor yang tidak di kenal, karena memang saya ada bisnis online dengan nomor tersebut saya menjawab dengan ramah dan nada bersahabat seperti biasa. Dan orang yang diseberang sana, langsung berbicara dan mengatakan bahwa dia perwakilan dari telegram, dan dia memastikan bahwa saya memang pemilik akun telegram dengan nomor yang biasa saya pakai, tentu saja dalam sepersekian detik saya mengiyakan apa yang dia katakanya.
Namun setelah saya mengiyakan, saya tersadar sesaat, orang yang sedang menelpon saya seperti memasukan sebuah perintah kedalam pikiran bawah sadar saya, karena setiap ujung kalimat dia selalu di akhiri dengan kata “iya…”
Hmmm… saya jadi teringat pelajaran yang di sampaikan oleh Coach Zee tentang teknik hypnotisme yaitu bagaimana membuat orang selalu setuju dengan apa yang kita sampaikan, yaitu salah satunya adalah dengan di ikuti kata yaa di akhir kalimat.
Karena manusia itu seperti anak kecil, dia akan mengikuti apa yang di sampaikan di ujung kalimat, seperti kalau kita tanya anak kita, dengan pertanyaan pilihan, mau hitam atau putih ? pasti si anak akan memilih putih, kalau kita mengatakan mau selasa atau rabu, maka pasti mereka akan menjawab hari rabu.
Hal inipun berlaku pada saat saya berbisnis MLM dalam memprospek orang lain untuk mengadakan temu janji, pasti saya yang akan mengarahkan calon prospek untuk setuju dengan apa yang kita mau. Contohnya adalah, “Nanti pertemuannya mau hari rabu atau kamis sore ?” maka calon prospek akan menjawab kamis sore, karena memang kita menginginkan kamis sore kita ketemuannya, selanjutnya kita Tanya lagi, “mau di kamis sorenya, jam 3 atau jam 5 setelah pulang kerja ?” maka pastinya dia calon prospek bisnis kita akan menjawab jam 5 sore setelah pulang kerja.
Lalu setelah itu baru kita konfirmasi ulang kepada calon prospek kita, dengan mengatakan : “Jadi kita akan ketemua kamis sore jam 5 setelah pulang kerja yaa… ?” dan dia akan mengiyakan apa yang kita sampaikan.
Kembali kepada soal penipun dari telegram, setelah tersangka ini mendapatkan informasi bahwa benar saya adalah pemilik nomor yang di pakai untuk telegram, TS alias tersangka langsung mengatakan bahwa aplikasi telegram sekarang sedang mengadakan update system, nanti dari telegram akan dikirimkan 5 digit lewat sms dan saya harus mengirimkan 5 digit angka tersebut kepada TS untuk divalidasi, karena kalo tidak selama 30 menit tidak divalidasi maka aplikasi telegram saya akan langsung terblokir, saya mengiyakan saja, dan sudah meyakini bahwa ini adalah penipuan terencana dengan mengunakan aplikasi telegram.
Saya ikuti saja sarannya dia, bahwa saya menunggu kiriman 5 digit angka yang akan dikirimkan oleh telegram ke sms saya, karena kebetulan HP yang saya gunakan menggunakan dua kartu, dia mengatakan bahwa sambungan telponnya dari dia jangan di tutup, tapi saya segera saja melawan perintahnya dengan mematikan telponnya..
Setelah itu saya cek SMS di HP saya yang nomor kedua, tenyata memang benar ada kiriman SMS dari telegram dan juga ada telpon dari nomor California Amerika Serikat tempat dimana aplikasi telegram ini berkantor.
Tiba-tiba saya mendapatkan telpon dari nomor yang tadi telpon, saya berpikir TS pasti telpon lagi, dan sayapun angkat lagi, saat itu dia tiba-tiba berbicara dengan nada tinggi dengan mengatakan,“kenapa kamu tutup telponnya”
Saya dengan polosnya bilang, saya ngak bisa lihat smsnya kalo lagi di telpon, saya coba lihat lagi yaaa… dan sayapun tutup lagi telponnya dari dia…
Saya tunggu dia telpon lagi dan tidak berselang berapa lama, diapun telpon lagi, dan langsung bertanya dengan kasar, “nama nomornya ?”
saya bilang saja. “Belum ada masuk sms dari nomor Bapak”.
Dia berkata lagi, “bukan dari nomor ini tapi dari nomor telegram”.
Saya bilang, “bukannya bapak dari telegram?”,
“Ia saya dari telegram, mana cepet nomornya kamu kirimkan”, TS berkata dengan nada memerintah dengan tegas.
Dan saya bilang, kirim saja pak sekali lagi saya ngak lihat ada sms dari telegram bapak,
Dia sepertinya marah, dan berkata, “bukan dari telegram saya, tapi sms dari telegram, isinya 5 angka yang berbeda,”
Saya jawab : “baik pak saya cek dulu… mungkin smsnya lagi di jalan…” langsung saya tutup sambungan telponnya .
Karena pada saat itu saya sedang berada di depan computer maka saya langsung saja searching di google penipuan lewat telegram. Ternyata banyak banget yang sudah kena tipu, ada yang saldo pulsanya habis sampai 9 juta lebih dan ada juga yang mengalami kerugian sampai 5 juta rupiah, dan masih banyak lagi yang lainnya dengan modus yang sudah sama-sama kita ketahui, yaitu mengaku-ngaku sebagai korban dan lagi kena musibah butuh uang segera dan minta di transfer bukan ke rekening atas nama korban tapi ke rekening yang di akuinya sebagai temennya korban, dengan jumlah yang bervariasi.
Setelah saya banyak membaca artikel yang ada di internet ternyata TS coba telpon lagi, “gimana nomornya sudah ada?”
“Oh iya pak sudah ada, 5 angka ya Pak… saya coba bacakan ya pak, tapi saya ngak bisa lihat kalo lagi di telpon gini.. bapak tunggu dulu yaaa saya matikan telponnya.
Namun dia tetep memaksa untuk tidak menutup telponnya, dan sayapun tetep dengan pendirian saya, saya tidak bisa baca angkanya kalao sedang di telpon, dan diapun sampai nanya, saya pakai telpon merek apa, dan di ajarkan caranya bagaimana saat di telpon tapi kita masih buka aplikasi yang lain, sebenarnya saya tahu caranya, hanya saya berniat untuk menghabiskan pulsa si TS saja…
Setelah berkali-kali ada sekitar 4 menit dia mengajarkan caranya kepada saya, saya sebutkan nomornya 83900, setelah saya sebutkan nomornya diapun langsung mematikan sambungan telpon. Saya hanya ketawa saja, karena bukan itu nomor yang di kirimkan oleh telegram asli, namun saya ngarang saja waktu itu dengan menggunakan kode angka 83900 artinya BEGOO hehehe…
Ternyata dia memang patut di acungi jempol pantang menyerah untuk menipu orang lain dan mengambil keuntungan dari saya dengan telpon lagi dan mengatakan, itu nomornya salah, tanpa menyebutkan Pak atau Mas. Saya jawab, coba di lihat saja Pak, karena nomor itu yang saya kirimkan buat Bapak. Dan dia kekeh menjawab, nomornya tidak bisa di validasi, kamu salah kirim nomor. Masa sih pak, itu kok nomor buat Bapak. Coba kamu lihat lagi smsnya, tapi jangan dimatikan … sayapun pura-pura membuka sms padahal saya Cuma geletakan hpnya begitu saja dan saya cuekan…
Akhirnya dia mematikan sendiri telponnya. Dan masih salutnya saya diapun sms dan berkata seperti di bawah ini isi smsnya . Akhirnya dia menghalus dengan memanggil saya Pak, hehehe…
Untuk anda yang menggunakan aplikasi Telegram di mohon untuk hati-hati agar tidak menjadi korban dari penipuan lewat telegram, dan apabila nomor akun telegram anda sudah di ambil alih, maka anda tidak akan bisa mengembalikannya lagi, apabila anda masih ingin menggunakan aplikasi telegram untuk berkomnikasi maka salah satu caranya adalah membuat akun baru dengan nomor baru.
Modusnya hampir sama dengan penipuan berhadiah ya?
Terimakasih sudah berbagi, agar dapat menjadi pelajaran untuk selalu berhati-hati dan waspada.
Padahal telegram itu terkenal dengan sistem keamanannya ya. Baru tahu kalau ada penipuan lewat telegram. Dilihat dari smsnya aja udah kelihatan mau nipu tuh, kata yang disingkat-singkat dan tidak menggunakan bahasa baku. Tapi endingnya bagus mas, 83900 hahaha.