Asep Lukman Pakar Konsultan dan Pembicara Digital Marketing

Rahasia Berbuka Puasa dari Nabi Muhammad SAW

Inilah Rahasia dari puasa yang umat Islam wajib ketahui

3

Ada suatu rahasia berbuka puasa yang harus diketahui oleh seluruh umat Islam yang sedang menjalani ibadah puasa romadhon, Nabi Muhammad SAW memberikan satu informasi besar, yang mengandung keistimewaan, terkait keutamaan orang yang berpuasa.

Khususnya pada saat ia akan berbuka, terdapat dalam Hadits Shahih riwayat Imam At Thirmidzi dan disampaikan dari Nabi Muhammad SAW melalui sahabat Abu Hurairah alias Abdurrahman Bin Sahar Radiallahu ta’ala Anhu :

“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Tirmidzi )

Tiga golongan ini yang menarik, pertama disebutkan adalah golongan orang-orang yang tengah menunaikan ibadah puasa, golongan yang disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW tengah berjuang untuk mendekat diri kepada Allah, meninggalkan makannya, minumnya, syahwatnya, demi meraih kedekatan itu, demi mendapatkan ridho Allah SWT, demi meraih pahala dari Allah SWT.

Maka orang-orang yang meninggalkan larangan-larangan Allah SWT, bahkan meninggalkan makanan untuk sementara waktu, minumnya, syahwatnya, mencegah dari perbuatan buruk, meningkatkan amal sholehnya dan dilakukan karena berharap kepada Allah SWT.

Dalam Hadits Qudsi Allah SWT berfirman :

“Seluruh amalan anak Adam untuk mereka sendiri, kecuali puasa. Sungguh, ibadah puasa itu untuk-Ku. Akulah yang langsung akan memberikan imbalannya. Puasa adalah perisai.” (Shahïh al-Bukhâri).

Puasa itu untuk-Ku, kata Allah. Maka Aku yang akan memberikan pahalanya, Aku yang memberikan balasannya secara langsung.

Maka diantara balasan itu diapresiasi langsung melalui sabda Nabi Muhammad SAW. Diberikan oleh Allah berupa pengabulan doa yang cepat luar biasa, yang kilat menembus langit, melewati awan-awan yang berjejer rapi.

Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa ada tiga golongan yang tidak tertolak doa mereka, urutan pertamanya orang yang puasa sesuai dengan ketentuan, sesuai dengan aturan.

 

Rahasia-Berbuka-Puasa-dari-Nabi-Muhammad-SAW

Dia ikhlas menunaikannya, dilakukan karena Allah. Maka apabila orang yang berpuasa ini memohon kepada Allah saat menjelang berbuka, maka doanya tidak akan di tolak oleh Allah SWT.

Karena itu, hadits ini memberikan pesan kepada kita, bahwa semua waktu di bulan ramadan itu begitu berharga, bahkan ada penekanan-penekanan tersendiri, sahurnya punya keistimewaan, berbukanya punya keistimewaan, sampai di malamnya pun ada keistimewaan, pertengahan malamnya sungguh penuh keistimewaan dan keberkahan, setiap detiknya, menitnya, waktu bergantinya, mempunya nilai di hadapan Allah SWT.

Ada informasi yang sangat penting yang ditekankan oleh Nabi Muhammad SAW. Isi setiap waktu saat engkau berpuasa, dari mulai terbit fajar sampai dengan menjelang terbenamnya matahari dengan amal kebaikan yang pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allh SWT, dan disaat mendekat ke waktu berbuka, perbanyak doa khususnya waktu saat akan berbuka puasa.

Ketika mulai tiba waktunya Adzan dikumandangkan diwaktu maghrib, maka disanalah puncaknya saat doa tidak akan tertolak, saat doa itu akan cepat dikabulkan, mohonlah kepada Allah.

Mintakan apa yang boleh jadi selama ini hajat kita yang dulu ingin dimohonkan, yang boleh jadi belum sampai kita terima, belum terkabulkan karena alasan-alasan tertentu yang sesuai dengan kemaslahatan kita, mintakan saat ini juga, boleh jadi ini waktunya, ini kesempatannya, dengan menunaikan ibadah puasa itu kemudian kita bermohon, dengan penuh khusyu, berharap kepada Allah dengan sungguh-sungguh.

Maka disifati oleh hadits lain periwayatnya itu sama sahabat Abu Hurairah. Seakan-akan hadits satu dengan yang lainnya saling mengkonfirmasi, bila yang pertama tadi menyampaikan tiga golongan orang yang doanya tidak tertolak dan Puncak pertamanya adalah orang berpuasa.

Nabi Muhammad SAW menyampaikan.

“Bagi setiap orang puasa itu ada dua kebahagiaan, kebahagiaan pertama yaitu akan dirasakan pada saat dia berbuka dan kebahagiaan kedua yaitu di hari kiamat ketika dia membawa hasil puasanya dan menerima balasan pahalanya di sisi Allah SWT.”

Bagian pertama dari hadits ini menyatakan bahwa kebahagiaan pertama di raih saat dia berbuka puasa, mengapa orang puasa bahagia saat dia berbuka, bukan sekedar puasanya tuntas ditunaikan, menahan laparnya, hausnya, menahan syahwatnya, semua itu berhasil dia tunaikan dengan baik dengan perjuangan penuh keikhlasan dia telah lalui.

Begitu berbuka puasa dan diawali dengan Adzan, orang tersebut merasa senang, nyaman, enak, nikmat. Sampai-sampai terasa di tenggorokannya sebentar lagi rasa keringnya itu akan hilang, dahaganya itu akan hilang, haus itu akan sirna, sebentar lagi bisa minum, bisa makan, bisa cicipi ini dan itu, sehingga kita katakan :

“Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.”

Bukan hanya itu saja, tapi Puncak kebahagiaannya adalah pada saat doa yang ia panjatkan itu, berpotensi cepat dikabulkan oleh Allah SWT.

Orang yang berpuasa itu, ketika mendengar adzan maghrib berkumandang saja, setengah hausnya bisa hilang, setengah laparnya bisa hilang, karena kering tenggorokan itu rasa haus itu akan sirna lagi dengan mendengar adzan hilang itu semuanya.

Tapi yang kedua ini yang paling penting, untuk kita ketahui bahwa ada doa yang pada saat bersamaan dengan berbuka puasa, akan dikabulkan Allah SWT. Dengan syarat yang pertama benar kita menunaikan puasanya, Karena tidak semua orang yang diberi kesempatan untuk berdoa itu, boleh jadi cepat terkabul karena syarat yang mengiringinya tidak ditunaikan dengan baik.

Karena ketentuannya tidak dijaga dengan sempurna, karena itu kalimatnya diikat dengan turunan dari kata shoma, yashumu, shiyam dan shoim untuk memberikan kesan bahwa ikuti puasa itu sesuai dengan aturannya.

Ditunaikan sesuai dengan ketentuannya, jauhi hal yang membatalkan, terlebih yang merusak, tingkatkan amal shaleh, isi dengan introspeksi, isi dengan semangat Ibadah.

Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih.

“Artinya, barang siapa yang berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka semua dosanya yang lalu akan diampuni,”

Itu kuncinya, kalau itu bisa dijaga dari fajar sampai menjelang berbuka, maka doanya cepat menembus arasy, melewati awan, membuka pintu-pintu langit, dan dijanjikan akan dikabulkan. Karena itulah kemudian kita mencoba untuk memohon fokus minta kepada allah :

Allahumma laka shumtu wa bikaa amantu wa’alaa rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimiin. 

“Ya Allah, untukmu aku berpuasa, dan kepadamu aku beriman, dan dengan rezekimu aku berbuka. Dengan rahmatmu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.” 

 

Itu semua doa pembuka yang memberi pernyataan kita kepada Allah. Ya Allah, Engkau perintahkan kami untuk berpuasa, kami berpuasa. Engkau perintahkan kami menunaikan ibadah shiyam dengan tulus, karena iman.

Bukan ikut-ikutan, bukan sengaja ingin puasa saja, tapi ditunaikan karena berharap kepada-Mu, kami mengakui Ya Allah kami pasrahkan semuanya kepada-Mu.

Allahummalakasumtu, Ya Allah aku telah puasa untuk-Mu, seperti engkau yang telah mintakan, dan ikhlas karena-Mu

Wabika aamantu, dan aku beriman kepada-Mu, seperti apa yang telah engkau titahkan kepadaku. Engkau mintakan aku puasa, dengan izin-Mu ku tunaikan dengan penuh keimanan.

Wa’alaa rizqika afthartu, sekarangpun aku berbuka puasa ya Allah, karena rezeki dari dari-Mu.

Birohmatikaya arhamarrohimin, karena rahmat dari-Mu dan karena kasih sayan-Mu Ya Allah,

Maka kami meminta dengan keagungan-Mu, dengan izzah-Mu Ya Allah, dengan Kebesara-Mu, Engkau janjikan untuk mengabulkan doa yang akan dimohonkan, Engkau perintahkan aku lakukan, Engkau minta kami berdoa, maka kami bermohon kepada-Mu ya Allah dengan segenap keagungan-Mu.

Maka disanalah kita meminta kepada Allah. Mintalah apa yang kiranya kita ingin mohonkan, apakah itu masalah rumah tangga, masalah disekolah untuk para pelajar,  di tempat kerjanya untuk teman-teman yang bekerja, di kehidupan sosial kita di lingkungan tempat kita tinggal.

Ini waktunya, minta kepada Allah mohon dengan khusyu, bahkan boleh jadi itu saat-saat doa kita dikabulkan oleh Allah SWT.

Insyaallah kita akan membawa bekal kebahagiaan kedua, saat pahala itu telah ditetapkan dan diberikan, saat kita kembali kepada Allah SWT. Karena itu manfaatkan waktu menjelang berbuka  puasa untuk memperbanyak doa, manfaatkan suara adzan itu bukan hanya untuk membatalkan puasa, tapi meneruskan doa pembuka yang telah biasa kita mohonkan.

Demikian rahasia besar berbuka puasa yang disampaikan oleh Rasululloh SAW, yang harus diketahui oleh seluruh umat Islam, agar kita mendapatkan kebaikan sebesar-besarnya dari Allah SWT di bulan ramadan yang penuh berkah dan kemuliaan ini.

 

 

3 Comments
  1. tehokti says

    Saat ini saya ikut merasakan betapa bahagianya ketika pulang ngabuburit lalu terdengar bedug magrib. Alhamdulillah. Akhirnya waktu berbuka tiba…. Itu kebahagiaan pertama orang berpuasa ya.
    Semoga kelak kebahagiaan kedua akan kita dapat juga. Aamiin…

    1. asep lukman says

      amiin, setuju banget teteh

  2. […] tips makan sahur bagi kaum muslimin, agar tetap semangat menjalankan ibadah puasa disiang hari dan bisa melaksanakan puasa sampai satu bulan penuh, dan kita juga berkesempatan […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.