Asep Lukman Pakar Konsultan dan Pembicara Digital Marketing

Pesta Syukuran Nelayan Di Pantai Jayanti

Kemeriahan dalam pesta syukuran Nelayan Di Pantai Jayanti Cianjur setiap tahun

2

Pantai Jayanti setiap tahunnya selalu mengadakan pesta syukuran nelayan di pantai Jayanti untuk seluruh nelayan yang aktif yang jumlahnya sebanyak kurang lebih 700 orang bersama dengan masyarakat sekitar pantai Jayanti Cidaun.

Syukuran nelayan ini merupakan acara untuk mengenang atau mengingat dimana di bukanya pertama kali pantai Jayanti sebagai pelabuhan nelayan dan juga sebagai tempat wisata bagi para nelayan dan bagi masyarakat sekitar pantai Jayanti.

Pantai Jayanti sendiri dibuka sebagai sebuah pelabuhan tempat bersandarnya para nelayan yang menangkap ikan ini sejak tahun 1978. Saat itu, ceritanya ada beberapa orang dari Garut yang mengadu peruntungan nasibnya ke pantai Jayanti yang berada di Cidaun yang merupakan keresidenan Cidamar ( meliputi : Cidaun, Sindangbarang, Tanggeung )

Karena mereka yang dari Garut ini melihat sangat banyak sekali ikan-ikan yang ada di sekitar pesisir pantai Jayanti ini, yang bisa di tangkap dan di jual untuk kepentingan konsumsi sehari-hari atau untuk di jual kembali. saat itu mereka berbicara dengan beberapa tokoh masyarakat yang ada di pantai Jayanti ini untuk menjadikan pantai Jayanti sebagai tempat berlabuhnya perahu-perahu nelayan yang telah menangkap ikan di tengah laut.

Dari pantai Jayanti ini sendiri, banyak nelayan menangkap ikan-ikan yang terhitung sangat banyak di butuhkan oleh masyarakat sekitarnya, seperti ikan tongkol, tenggiri, kakap merah dan lain sebagainya, ada juga yang kualitas terbaiknya, ikan-ikan tersebut di bawa ke Bandung atau ke Jakarta.

Malah ada beberapa ikan yang beratnya mencapai 15 Kg dari hasil tanggapan nelayan setempat, cara menangkapnya itu sendiri masih di pancing, atau menggunakan jala, caranya saat mereka menuju ke tengah lautan untuk memancing, mereka menebar jalanya di lautan dan membiarkannya.

Setelah mereka pulang dari lautan mereka akan langsung menghampiri jala yang mereka tebarkan dan pasang tersebut untuk di ambil kembali hasil tangkapannya, tidak sedikit dari jala-jala ini juga banyak menangkap ikan-ikan yang bagus yang bisa di konsumsi dan di jual kembali. Satu perahu nelayan yang ada di pantai Jayanti di gunakan oleh 3 sampai 5 nelayan yang memancing ikan dan menangkap ikan.

Pesta Syukuran Nelayan Di Pantai Jayanti Cianjur Selatan Wisata Cianjur Selatan Asep Lukman Digital Marketing Blogger Cianjur

Acara pesta nelayan di pantai Jayanti ini banyak di kunjungi oleh para nelayan beserta keluarga dan masyarakat sekitarnya, karena sebulan sebelumnya, para nelayan dan masyarakat sekitar saling berinteraksi dengan berbagai lomba-lomba olah raga dan permainan, baik itu untuk laki-laki maupun untuk perempuan.

Perlombaan yang di adakan menjelang acara syukuran di pantai Jayanti ini bertujuan untuk meningkatkan jalinan shilaturahmi dan rasa saling memiliki terhadap kekayaan alam dan karunia Tuhan kepada masyarakat Jayanti dan sekitarnya.

Baca juga : Serunya jalan-jalan ke tempat wisata di Cianjur

Pesta syukuran nelayan di pantai jayanti ini, jauh dari kemusyrikan, karena masyarakat sekitar dan para nelayan merupakan penganut Islam yang taat, meskipun di daerah tersebut masih ada beberapa cerita mistik yang di anggap pernah terjadi pada jaman dahulu sehingga nama pantai tersebut di namakan Jayanti itu sendiri memiliki cerita khusus bagi masyarakat sekitarnya.

Juga masih terdapat gua-gua yang di anggap memiliki mitos dan ceritanya sendiri-sendiri, seperti gua Peupeut dan gua Ciung, juga tidak jauh dari pantai Jayanti ini, kurang lebih jaraknya sekitar 7 km kearah barat terdapat pantai dengan batu-batu karang yang unik, yang jaman dahulu batu-batu karangnya tersebut menyerupai, meja, kursi dan perabotan rumah tangga, dan beberapa telapak kaki orang dewasa yang besarnya 3 kali lipat telapak kaki manusia dewasa sekarang ini.

Peta Lokasi Acara Syukuran Nelayan di Pantai Jayanti Cidaun Cianjur

Namun tempat batu-batu karang tersebut pada jaman dahulu banyak di salah gunakan, di antaranya untuk praktek kemusyrikan, baik itu di jaman toto gelap ( togel ) atau yang meminta-minta kepada selain Allah SWT, para pengunjung yang datang ketempat tersebut untuk melakukan praktek pemusyrikan tersebut kebanyakan adalah bukan penduduk lokal, sekitar daerah Jayanti dan kecamatan Cidaun.

Namun datang dari berbagai daerah luar yang tentu saja membuat gerah masyarakat sekitar, jadi, batu-batu karang yang merupai meja, kursi dan perabot rumah tangga tersebut di hancurkan beramai-ramai oleh masyarakat sekitar daerah tersebut yang bernama daerah kukumbung atau di kenal dengan pantai Kukumbung.

Baca juga : Perjalanan ke Tempat Wisata di Cianjur Selatan

Yang konon batu-batu karang yang menyerupai meja kursi dan perabotan rumah tangga tersebut di anggap sebagai peninggalan Prabu Siliwangi yang di tinggalkan saat di kejar-kejar anaknya sendiri Prabu Kian Santang yang sudah masuk Islam dan ingin mengislamkan ayahnya sendiri yaitu penguasa tatar pasundan.

Kembali kepada cerita acara syukuran nelayan di pantai Jayanti, semoga suatu saat akan menjadi suatu ajang keunikan wisata masyarakat di Jayanti dan Cianjur pada umumnya, sehingga menarik banyak wisatawan dari berbagai daerah untuk datang langsung di puncak acara syukuran nelayan di pantai Jayanti.

 

2 Comments
  1. […] ada sebelumnya dan selanjutnya di kelola oleh LIPI dan pemerintah daerah Cianjur, atau seperti Pantai Jayanti, Pantai Apra, Pantai Karang Potong, Pantai Sinar Laut, Pantai Batu Kukumbung, Curug Citambur ( Air […]

  2. […] Baca juga : Pesta Nelayan di Pantai Jayanti […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.