Transformasi Bisnis dan Budaya di Dunia Korporasi
Pentingnya transformasi bisnis dan budaya di dunia korporasi
Bagaimana melakukan Transformasi Bisnis dan Budaya di Dunia Korporasi
“Perusahaan kami sesungguhnya pernah mengalami kinerja yang sangat tinggi, namun tiba-tiba kami merasakan begitu banyak hambatan terutama ditimbulkan oleh faktor manusia. Kita mengalami krisis, karena tidak efisien, tidak ada kejujuran dan tidak produktif, sehingga banyak sekali pengeluaran yang sebetulnya tidak perlu terjadi,” demikian di sampaikan seorang Komisaris Utama sebuah perusahaan.
Apa yang disampaikan oleh Komisaris Utama perusahaan tersebut merupakan hal yang memang umum terjadi. Pertumbuhan sebuah organisasi atau perusahaan baik swasta maupun pemerintah selalu mengikuti kurva-S di mana setelah mencapai titik puncak kinerja, maka secara perlahan akan mengalami penurunan. Situasi eksternal terus berubah dan tuntutan yang dihadapi perusahaan atau organisasi saat ini tidak sama dibandingkan beberapa waktu sebelumnya. Apabila tidak segera melakukan perubahan maka bisa jadi organisasi atau perusahaan tidak mampu bertahan di masa akan datang.
Perubahan di luar senantiasi terjadi. Situasi eksternal yang memicu dan memacu perubahan di antaranya adanya tekanan kompetisi, regulasi, meningkatnya ekspektasi pelanggan, dan pertumbuhan teknologi yang semakin cepat. Untuk dapat terus bertahan maka manajemen perusahaan harus melakukan transformasi bisnis sebelum mencapai titik puncak tersebut dan membuat kurva pertumbuhan berikutnya.
Banyak perusahaan yang menyadari pentingnya transformasi bisnis, namun tidak semuanya mengalami keberhasilan. Seorang pimpinan sebuah perusahaan kecewa dengan program transformasi bisnis yang telah digulirkannya lebih dari setahun lalu. Ia seolah-olah menghadapi jalan buntu untuk melanjutkan agenda transformasi bisnis di perusahaannya padahal sudah banyak dana yang telah dikucurkan.
Apa sebenarnya pengertian transformasi? Mengapa begitu banyak perusahaan yang gagal dalam melakukan transformasi? Apa yang menjadi sebab kegagalan transformasi perusahaan tersebut?

Transformasi
Transformasi adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan untuk memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangan-tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun keinginan-keinginan baru yang muncul dari dalam.
Ada dua jenis transformasi yaitu: Transformasi Bisnis dan Transformasi Budaya. Transformasi Bisnis meliputi perubahan dalam hal struktur, manajemen, dan strategi. Sedangkan Transformasi Budaya meliputi: visi, misi, dan nilai perusahaan. Selama ini perhatian perusahaan lebih banyak terfokus pada transformasi sistem (business transformation). Akan tetapi ternyata banyak mengalami kegagalan. Di dalam buku ”Execution”, Ram Charan menyatakan hasil penelitian dunia membuktikan 70 persen program transformasi menemui kegagalan karena kegagalan eksekusi yang berkaitan dengan budaya.
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan budaya perusahaan adalah pola pikir, pola tindak dan perilaku organisasi beserta sumber daya manusianya dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Transformasi budaya terdiri dari: keyakinan atau belief, nilai atau values yang akan berujung pada karakter. Penelitian yang dilakukan Pfeffer (1995) menunjukkan bahwa pertumbuhan dan financial return dapat mencapai ratusan persen, tatkala sebuah perusahaan mengelola budayanya dengan baik dan profesional.
Budaya perusahaan sesungguhnya merupakan kumpulan karakter karyawan perusahaan yang diikat oleh empat hal yaitu: kesatuan visi, kesatuan misi, kesatuan nilai, serta meaning atau makna. Visi yaitu tujuan yang akan dicapai perusahaan, misi adalah apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, sedangkan nilai adalah pedoman prilaku yang penting dilakukan karyawan. Visi, misi, dan nilai apabila diaplikasikan oleh setiap karyawan maka akan menimbulkan makna bekerja. Karyawan akan merasakan pekerjaan sebagai hal yang luhur dan bernilai yang membuat mereka senantiasa termotivasi.
Jika semua karyawan memiliki visi, misi, nilai, dan makna yang sama dalam bekerja, maka performance-nya akan luar biasa. Perusahaan akan mengalami lompatan yang besar karena semua karyawan menuju tujuan yang sama, memiliki alasan yang sama untuk mencapai tujuan, memiliki pedoman prilaku yang sama tentang hal yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Tantangannya adalah bagaimana menjadikan visi, misi, dan nilai tidak hanya dihapal atau dipahami secara intelektual, namun dijiwai secara emosional, dan dimaknai secara spiritual sehingga menjadi darah daging, tulang, kepala dan kaki karyawan. Untuk itulah, diperlukan sebuah upaya internalisasi visi, misi, dan nilai tersebut pada dimensi emosional dan spiritual agar menjadi sebuah keyakinan pribadi yang akan senantiasa memotivasi dan memberikan makna dalam bekerja.
Apabila perusahaan anda ingin melakukan transformasi budaya selain transformasi bisnis di dalam perusahaan anda, maka bisa menghubungi kami di nomor : 0821-1177-8165