Mengapa Training Masa Persiapan Pensiun di Butuhkan Perusahaan
Inilah Bukti Mengapa Training Masa Persiapan Pensiun Dibutuhkan Oleh Setiap Calon Purna Karya
Asep Lukman – Apabila karyawan anda merasa cemas, apakah itu karena kecemasan finansial atau kecemasan kerja, maka hal ini akan berpengaruh pada hasil kerjanya. Dalam paparan dari beberapa sumber, kami rangkumkan apa yang bisa terjadi bila kecemasan tersebut terus dibiarkan begitu saja tanpa tertangani :
Angela Stinson dari Strayer University, menyampaikan dalam sebuah Jurnal, bahwa saat bekerja, banyak orang yang berhadapan dengan kecemasan dari waktu ke waktu dalam keseharian mereka. Banyak juga orang-orang yang merasakan kecemasan dalam kurun waktu yang lama, namun tidak menyadarinya sampai performa kerjanya menjadi terganggu.
Mereka yang menderita kecemasan bisa jadi terlihat bisa bekerja secara normal, karena itulah kecemasan dan stress menjadi tidak bisa dideteksi dan tidak tertangani dengan baik. Orang-orang dengan kecemasan yang tinggi bisa terus melakukan rutinitas mereka dan tidak menyadari efek jangka panjang dari kondisi yang mereka rasakan dan pengaruhnya pada kesehatan dan produktivitas kerjanya.
Hal ini sejalan dengan temuan dari Jaffe (2007, dalam Stinson, 2010), yang mengatakan bahwa sebagai hasil dari kecemasan yang seseorang rasakan, akan menurunkan kemampuan seseorang untuk berpikir dengan benar tidak bisa berfungsi secara efektif, dan membuat seseorang menjadi cacat, secara fisik dan emosional.
Efek dari Kecemasan terhadap Performa Kerja, dituturkan oleh Jaye Wald PhD, dari Department Psikiatri, di Universitas British Columbia, di Vancouver, Kanada, dalam Buku yang disusun oleh Izabela Z Schultz dan Sally Rogers (2011) dalam buku “Akomodasi kerja dan Retensi, Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental”.
Berikut ini adalah dimensi dari performa kerja, yang terdiri dari aspek-aspek yang menjadi terganggu karena adanya kecemasan, sebagaimana dipaparkan oleh Jaye Wald, PhD :
– Kehadiran
Kesulitan dalam mempertahankan kehadiran secara penuh di kantor, (misalnya karena sakit atau absen). Kesulitan untuk bekerja dalam waktu yang dibutuhkan
– Produktivitas
Produktivitas menjadi berkurang dan output yang dihasilkan tidak konsisten. Kesulitan menangani beban kerja. Kesulitan dalam menyelesaikan tugas kerja. Meningkatnya kesalahan dan error
– Manajemen waktu
Kesulitan dalam mengawali, mengatur dan menyelesaikan tugas yang terprogram dalam jadwal. Kesulitan untuk bekerja dalam jadwal yang konsisten untuk waktu yang panjang. Kesulitan saat bekerja di bawah tekanan dan batas waktu
– Kognitif :
Kesulitan untuk mempertahankan perhatian dan konsentrasi untuk waktu yang panjang, contoh; mudah terganggu oleh stimulus eksternal atau internal, seperti suara-suara dari sekitarnya. Kesulitan dalam memahami petunjuk kerja dan prosedur kerja. Kesulitan dalam mempelajari dan mengingat petunjuk dan prosedur kerja. Kesulitan dalam membagi fokus kerja (contohnya saat harus multi tasking untuk menyelesaikan pekerjaan yang kompleks. Kesulitan dalam membuat keputusan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan
– Interpersonal
Kesulitan dalam berkomunikasi, berinteraksi dan bersosialisasi dengan atasan, rekan kerja, dan karyawan lain secara umum, (misalnya pada saat menelepon, bertatap muka langsung atau saat mengikuti rapat. Kesulitan dalam menerima dan merespon terhadap feedback, kritik, atau permintaan. Kesulitan dalam mengendalikan emosi dan kemarahannya ditengah-tengah karyawan lain. Kesulitan bekerja bersama orang-orang lain
Kesulitan bekerja tanpa pengawasan. Kesulitan dalam meminta bantuan atau mengungkapkan keterbatasan dirinya.
– Emosional
Kesulitan dalam menghadapi stress yang berkaitan dengan pekerjaannya. Kesulitan dalam mengatasi reaksi emosional orang lain di tempat kerja. Bermasalah saat harus berhadapan dengan situasi yang rumit, tidak bisa diramalkan, atau perubahan di dalam lingkungan kerja.
– Fisikal
Kesulitan dalam berhadapn dengan berbagai aspek dari lingkungan kerja secara umum dan stimulus yang ada di sekitarnya, seperti gangguan suara, gangguan visual, dan bebauan. Kesulitan dalam mengatasi hal-hal yang berkenaan dengan keamanan pekerjaan dan kewaspadaan yang harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegah timbulnya kecelakaan kerja. Kesulitan dalam bergerak dan transportasi, misalnya, saat harus pulang pergi untuk bekerja, atau di tempat kerja, karena ketakutannya yang berhubungan dengan mengemudi, menggunakan transportasi umum, dan saat menggunakan elevator, atau berjalan diluar ruangan.
Demikian itulah efek dari kecemasan-kecemasan yang dirasakan oleh para pekerja anda dan bagaimana hal tersebut berpengaruh terhadap performa kerjanya. Kecemasan seringkali dianggap sepele, namun dampak dan pengaruhnya sangat besar. Produktivitas yang menurun, bisa menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan anda. Dan bukan hanya bagi perusahaan, karyawan yang merasa cemas, bisa melupakan keamanan kerja dan akhirnya mengalami kecelakaan kerja.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut, anda bisa mengikutkan karyawan anda ke program ESQ MPP yang terbukti bisa menurunkan kecemasan dan membuat produktivitas karyawan anda menjadi lebih baik.
INVITE ESQ MPP (Masa Persiapan Pensiun) ke Kantor Anda Untuk PRESENTASI SOLUSI!
Tlp : 0821-1177-8165
WA : 0821-1177-8165